Powered By Blogger

Selasa, 30 Oktober 2012

ANALOGI


ANALOGI
Kamu seperti rumus phytagoras.  Membuatku tak henti memikirkan pribadimu yang rumit.
Kamu seperti tetesan air yang menerpa karang, membuat diriku yang kokoh, rapuh karena waktu.
Kamu seperti oase dipadang pasir, memberikan sedikit harapan ditengah ketidakpastian.
Kamu seperti fatamorgana. Menghilang ketika aku mulai menggapainya.
Kamu seperti minyak dalam air. Tidak akan pernah menyatu dan menjadi bagian dariku.
Kamu seperti mannequin dalam etalase. Tak dapat aku sentuh, hanya bisa memandangmu dari jauh.
kamu seperti teka-teki silang.  Susah untuk ditebak.
Kamu seperti roller coaster.  Butuh keberanian penuh untuk menaklukanmu.
Kamu seperti  matahari terbenam. Aku tidak punya banyak waktu untuk menikmati keindahanmu.
Kamu seperti angin. Cuma bisa merasakan kehadiranmu, tanpa bisa mnyentuhmu
Kamu seperti lukisan abstrak. Penuh dengan makna tersirat.


Terlalu  banyak hal yang dapat aku katakana untuk menganalogikan kamu.
Terlalu banyak hal yang dapat aku katakana ketika mengingatmu.
Terlalu banyak hal yang dapat aku gambarkan ketika mendengar kata kamu,
terlalu banyak hal yang dapat aku definisikan untuk  kamu.
Terlalu banyak kebahagiaan saat melihat  kamu,
terlalu banyak kesedihan saat mengingat kamu,
terlalu banyak kekecewaan saat memahami kamu.
Terlalu banyak harapan yang harus pupus karena kamu.
Terlalu banyak tindakan yang sia-sia demi kamu.
Terlalu banyak pertanyaan yang tidak terjawab karena kamu.
Terlalu banyak air mata yang jatuh diatas senyuman kamu.
Terlalu banyk  cerita tak berujung tentang kamu.
Aku seperti kertas buram kehidupan.
Aku seperti  bekas tapak kaki yang tersapu ombak.
Aku seperti lentera di tengah malam temaram.
Aku seperti beruang kutub yang hipotermia.
Aku berlalu.

Kita seperti air dan minyak dalam satu wadah.
kita terpisah ruang dan waktu.
Kita terpisah jarak dan strata.
Kita bukan sepasang sepatu yang melangkah bergantian.
Aku bermimpi dan kamu terbangun.
Kita bukan sepasang mata yang berkedip bersamaan.
Aku menangis dan kamu tertawa.
Kita bukan kedua tangan yang saling bergandengan
Aku hitam dan kamu putih.
Waktu akan menjelaskan semua pada akhirnya.
Waktu akan membuatmu mengerti.
Waktu akan menyadarkan kita.
Waktu akan membangunkan aku dari tidur panjang ini.
Waktu akan membuyarkan semua khayalan omong kosong ini.
Written with thousand  tears.
Created by: zaskia syahrir.


Tidak ada komentar:

Silahkan pilih Emoticons yang tersedia.
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r:
:s: :t: :u: :v: :w: :x: :y:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...